Diantara keluhan para ibu:
Anakku banyak lupa.
Anakku banyak gerak, dan tidak bisa konsen.
Sebagian masalah anak, ada yang berasal dari keturunan, dan ini butuh kesabaran untuk mengubah perilakunya.
Atau masalah tersebut hasil dari lingkungan sosial (keluarga) yang tidak tenang antara kedua orang tua.
Berikut ini ada beberapa permainan yang bisa membantu memperbaiki tingkat konsen anak, dan juga bisa memperbaiki tingkat hapalan dan ingatan anak:
1. Permainan hitungan salah.
Yaitu dengan cara, ibu menghitung secara urut, misalnya dari angka 1 sampai 10, tapi melompati salah satu nomer di tengah-tengah hitungan, agar anak memperhatikan angka yang dilompati, dan dia diminta menyebutkan nomor itu.
2. Permainan lawan kata.
Ibu menyebut salah satu sifat, kemudian anak menyebutkan lawan katanya, seperti: panas x dingin, senang x susah, halus x kasar.
3. Permainan mengkhayal.
Anak disuruh menggambar segitiga dalam keadaan mata tertutup. Latihan ini membantu anak untuk mengkhayalkan sesuatu dan mewujudkan khayalannya dalam kertas dengan menggunakan tangan dan alat inderanya.
4. Memberikan multi perintah.
Caranya dengan memberikan anak beberapa perintah untuk mengambil beberapa benda, seperti: pergi ke dapur dan ambilkan piring di rak pertama, dan sendok di rak ketiga, dan tambahkan kerumitan perintah sedikit demi sedikit.
5. Kisah dan diskusi.
Memerintahkan anak untuk membaca kisah bergambar sehingga melatih dia untuk teliti pada apa yang ada di depannya, dan mendorongnya untuk kritis terhadap apa yang dibacanya.
6. Konsen terlama.
Yaitu dengan memandangi satu gambar yang ada di dinding tanpa bicara selama mungkin, atau dengan memandangi mata lawan lombanya selama mungkin... yang paling lama, dia pemenangnya.
7. Permainan huruf.
Yaitu dengan menuliskan di kertas: nama anak laki, nama anak perempuan, nama benda mati, nama tumbuhan, nama negara, nama makanan, nama hewan, kemudian anak diminta untuk menuliskan nama-nama yang berawalan huruf A, dan siapa yang paling cepat dialah pemenangnya... dan permainan bisa diulang lagi dengan huruf lain, demikian seterusnya.
8. Warna dan kata.
Yaitu dengan menulis nama-nama dengan multi warna (merah, hijau, biru, orange, putih, hitam). Dan kita tulis nama warna dengan warna lain, misalnya kita tulis nama merah dengan warna biru, kemudian kita minta anak untuk menyebut nama warnanya, bukan membaca tulisannya... jadi dia tidak membaca tulisan merah, tapi mengatakan biru, karena warna tulisannya adalah biru, dan begitu seterusnya.
9. Mengaitkan sesuatu dengan benda yang nyata.
Misalnya agar anak menghapal huruf, kita bisa mengaitkan huruf tersebut dengan sesuatu yang bisa dirasakan oleh anak.
misalnya: nama anak tersebut Musa, agar dia hafal huruf M, kita katakan kepadanya, M ini huruf dalam namamu, dan ini bentuknya. Jadi kita kaitkan huruf itu dengan sesuatu yang bisa dirasakan oleh anak. Dan begitu seterusnya, semua yang dikaitkan dengan sesuatu yang nyata akan memudahkan anak untuk menghapal dan mengingatnya.
10. Cerita sebelum tidur.
Yaitu dengan berkisah kepada anak sebelum tidurnya, lalu di hari berikutnya kita minta anak itu untuk mengulangi kisah tersebut kepada saudaranya atau kepada orang tuanya.
PENTING
Dan perlu diperhatikan, bahwa anak harus dijauhkan dari permainan elektronik yang bisa menghilangkan konsen anak dan memecah kesadarannya.
Oleh ; Ustadz Musyaffa Ad Dariny, M.A. via pak Fadil ZahirAccounting.com
FB @pendidikan.anak.usia.dini.01
www.ummiummi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar