Jumat, 04 November 2016

Soal Online IPS Kelas 5 Semester 1 BAB I

silakan jawab pertanyaan berikut ini :

Soal IPS Kelas 5 BAB I

Berikut adalah soal tentang materi : Mengenal Peninggalan Sejarah Masa Hindu,
Buddha, dan Islam. silakan KLIK DISINI

Syekh Ahmad Khatib Sambas (1803-1875)


Syeikh Ahmad Khatib Sambas yang merupakan Guru para Ulama Nusantara dilahirkan di daerah Kampung Dagang, Sambas, Kalimantan Barat, pada bulan shafar 1217 H. bertepatan dengan tahun 1803 M. dari seorang ayah bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Ahmad Khatib terlahir dari sebuah keluarga perantau dari Kampung Sange’. Pada masa-masa tersebut, tradisi merantau (nomaden) memang masih menjadi bagian cara hidup masyarakat di Kalimantan Barat.

Ahmad Khatib Sambas menjalani masa-masa kecil dan masa remajanya. Di mana sejak kecil, Ahmad khatib Sambas diasuh oleh pamannya yang terkenal sangat alim dan wara’ di wilayah tersebut. Ahmad khatib Sambas menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, ia berguru dari satu guru-ke guru lainnya di wilayah kesultanan Sambas. Salah satu gurunya yang terkenal di wilayah tersebut adalah, H. Nuruddin Musthafa, Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas.

Karena terlihat keistimewaannya terhadap penguasaan ilmu-ilmu keagamaan, Ahmad Khatib Sambas kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk meneruskan pendidikannya ke Timur Tengah, khususnya Mekkah. Maka pada tahun 1820 M. Ahmad Khatib Sambas pun berangkat ke tanah suci untuk menuntaskan dahaga keilmuannya. Dari sini kemudian ia menikah dengan seorang wanita Arab keturunan Melayu dan menetap di Makkah. Sejak saat itu, Ahmad Khatib Sambas memutuskan menetap di Makkah sampai wafat pada tahun 1875 M.

KH. ABDULLAH MARISIE ULAMA SAMARINDA TEMPO DULU


Ketika KH. Abul Hasan berangkat ketanah suci tahun 1930 beliau menunjuk KH. Abdullah Marisie sebagai pengganti untuk jabatan Penghulu/Landraad Agama Islam dan pemerintah menyetujuinya,, sehingga KH. Abdullah Marisie merupakan Penghulu ke lV di Samarinda kota. Selain itu juga sebagai Imam Mesjid Jami’ Jabatan tersebut dijabat hingga tahun 1957.
KH. Abdullah Marisie pada tahun 1918 datang dari Banjarmasin dan menetap di Samarinda. Bersama-sama dengan KH. Muchlis & beberapa teman lain. Tahun 1919 mendirikan AL-MADRASAH ISLAMIAH ASY-SYAFI’IAH, yg merupakan Madrasah Pertama didaerah ini yang dilakukan dengan sistem formal. Karena Beliau menunaikan ibadah Haji di Mekkah sambil menuntut ilmu (1921-1924), maka pimpinan dijabat oleh KH. Muchlis, Abdul Gafur dan lainnya sebagai guru-gurunya.
Sekembali dari tanah suci, dan ditunjang oleh KH. Abul Hasan, dapat didirikan Ahlussunnah Scool pada tahun 1926, yang bertempat dibekal HIS Swasta di Stamboel Straat.

RPP K 13 Kelas 1 Kegiatanku

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan      :  ___________________________________
Kelas / Semester          :  I (Satu) / 1
Tema 3                            :  Kegiatanku
Sub Tema 1                   :  Kegiatan Pagi Hari
Pembelajaran                :  1
Alokasi Waktu               :   1 x Pertemuan (6 x 35 menit)


A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

RPP K 13 Kelas 1 Kegemaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan      :  _________________________________
Kelas / Semester          :  I (Satu) / 1
Tema 2                            :  Kegemaranku
Sub Tema 1                   :  Gemar Berolahraga
Pembelajaran                :  1
Alokasi Waktu               :   1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya
KI 2  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

RPP K13 KELAS 1 DIRIKU




 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan      :  _________________________________
Kelas / Semester          :  I (Satu) / 1
Tema 1                            :  Diriku
Sub Tema 1                   :  Aku dan Teman Baru
Pembelajaran                :  1
Alokasi Waktu               :  1 x Pertemuan (6 x 35 menit)


A.     KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1  :  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2  :  Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4  :  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Enam Bahasa Cinta Ayah Dan Anak Perempuan

Menjadi orang tua adalah peran yang penuh kebahagiaan, tapi penuh tanggung jawab. Peran yang tidak mudah ini juga sering kali berhadapan dengan kondisi yang dilematis. Apakah kita ingin menjadi orangtua yang otoriter atau permisif? Karena sebenarnya untuk membentuk karakter anak diperlukan keseimbangan ketegasan, disiplin, rendah hati, dan berpikiran positif. Semua ini bisa diwujudkan dengan komunikasi yang terbuka antara anak dengan orang tua.
Kadang-kadang, komunikasi antara ayah dengan anak perempuan memiliki friksi tersendiri. Padahal ayah adalah karakter pria pertama yang dikenali anak perempuan. Bagaimana nantinya anak perempuan mendefinisikan pria, pembelajaran pertamanya didapat dari ayah. Pola interaksi yang terjadi antara ayah dengan anak perempuan ini akan membentuk anak perempuan kita menjadi perempuan yang percaya diri, berkarakter, dan berani membuat pilihan terutama ketika tiba waktunya memilih pasangan hidup.
Meski tak ada rumus baku untuk menciptakan hubungan ayah dengan anak perempuan yang harmonis, karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, simak bahasa cinta yang bisa membuat anak perempuan kita memiliki karakter yang lebih matang.