Jumat, 04 November 2016

KH. ABDULLAH MARISIE ULAMA SAMARINDA TEMPO DULU


Ketika KH. Abul Hasan berangkat ketanah suci tahun 1930 beliau menunjuk KH. Abdullah Marisie sebagai pengganti untuk jabatan Penghulu/Landraad Agama Islam dan pemerintah menyetujuinya,, sehingga KH. Abdullah Marisie merupakan Penghulu ke lV di Samarinda kota. Selain itu juga sebagai Imam Mesjid Jami’ Jabatan tersebut dijabat hingga tahun 1957.
KH. Abdullah Marisie pada tahun 1918 datang dari Banjarmasin dan menetap di Samarinda. Bersama-sama dengan KH. Muchlis & beberapa teman lain. Tahun 1919 mendirikan AL-MADRASAH ISLAMIAH ASY-SYAFI’IAH, yg merupakan Madrasah Pertama didaerah ini yang dilakukan dengan sistem formal. Karena Beliau menunaikan ibadah Haji di Mekkah sambil menuntut ilmu (1921-1924), maka pimpinan dijabat oleh KH. Muchlis, Abdul Gafur dan lainnya sebagai guru-gurunya.
Sekembali dari tanah suci, dan ditunjang oleh KH. Abul Hasan, dapat didirikan Ahlussunnah Scool pada tahun 1926, yang bertempat dibekal HIS Swasta di Stamboel Straat.

Sambil Melaksankan tugas sebagai penghulu dan ketua Landraad juga aktif mengadakan pengajian-pengajian baik di Mesjid, langgar dan dirumah beliau, demikian pula kegiatan-kegiatan Dakwah. Karena itu ratusan murid Beliau tersebar luas baik di Samarinda maupun luar Samarinda. Dan pada masa hidup Beliau,oleh banyak masyarakat sebagi tempat minta petunjuk dalam berbagai masalah kehidupan, dan pemerintahan juga. Dan tidak jarang beliu diminta oleh Ahlil bait untuk menihabkan anak/keluarga termasuk pada acara Tasmiah-an.
Beliau juga Tokoh pendiri Perkumpulan Nahdlatul Ulama di daerah ini yg didirikan tahun 1930, dan beliau juga sempat menduduki Anggota DPR pada masa permulaan pemerintah DIK-Kutai. Juga dibidang pendidikan agama terus aktif membina Madrasah-Madrasah baik yg ditangani sendiri maupun sebagai pembina. Seperti MTH (1930) Madrasah Asy-Syafi’iah (1946), PGA (1958)
SP. IAIN (1963) dan Fakulitas Tarbiah (1964) juga pada tahun 1967-1970 dengan Madrasah islamiah yg berada di GG Bakti jl Diponogoro dan bangunan yg didirikan oleh Beliu(sekarang gedung SMP Muhammadiyah.
Dan pada itu beliau juga yg mempelopori berdirinya DEM (Delail Ilmu Menolog) organisasi sosial menolong untuk kerukunan Kematian, yg hingga saat ini dirasakan manfaatnya dalam pengurusan Jenasah.
Kegiaatan pembangunan Mesjid Raya Samarinda juga beliau turut mengambil peranan aktif yg sejak rencana pembangunan yg belokasi di Straat kuburan (IAIN)sekarang maupun pada lokasi Mesjid Raya yg sekarang. Hanya saja pada acara pembukaan yang dilakukan oleh Bapak menteri Agama DRS. H.A MUKLI ALI pada tanggal 2 februari 1974. Karena beliau dalam keaadan sakit berat.
Rakyat Samarinda bahkan Rakyat Kalimantan Timur, merasa sangat kehilangan sekali ketika beliau berpulang kerahmatullah pada tanggal 2 februari 1975. Dan kemudian dimakamkan disamping utara mesjid Raya berdampingan dengan KH. M. Toyib Babussalam atau Temenggung Mas Penghulu.
Dari murid-murid beliau dikabarkan bahwa beliau mendalami sekali dalan ilmu Tauhid dan Tasawuf, Ilmu Fiqih dan Ilmu Falak. Beliau banyak memiliki buku-buku agama yg sekarang dapat dikatakan Langka adanya didaerah, kiranya perlu diperhatikan nantinya untuk mengusahakan. Agar buku tersebut terpelihara adanya.
Oleh; H. Dachlan Sjahrani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar